PINSIP DASAR PEMODELAN INVERSI SERTA INVERSI MODEL GARIS DAN PARABOLA
A.
Prinsip Dasar Pemodelan inversi
- Adapun prinsip dasar pemodelan inversi yaitu : Memperkirakan / mencari MODEL yang menghasilkan DATA TEORITIK yang paling cocok atau ″fit″ dengan DATA PENGAMATAN
- Data teoritik adalah respons model yang diperoleh dari proses pemodelan ke depan (FORWARD MODELING)
Kecocokan
antara data teoritik dengan data
pengamatan dinyatakan sebagai ″jarak″ pada ruang multi-dimensi. Proses inversi adalah suatu proses pengolahan data lapangan
yang melibatkan teknik penyelesaian matematika dan statistik untuk mendapatkan
informasi yang berguna mengenai distribusi sifat fisis bawah permukaan. Di
dalam proses inversi, dilakukan analisis terhadap data lapangan dengan cara
melakukan curve fitting (pencocokan kurva) antara model matematika dan data
lapangan. Tujuan dari proses inversi adalah untuk mengestimasi parameter fisis batuan
yang tidak diketahui sebelumnya (unknown parameter). forward modelling
digunakan untuk memprediksi data simulasi berdasarkan hipotesamkondisi bawah
permukaan. Data simulasi tersebut biasanya dinamakan data teoritik atau data sintetik
atau data prediksi atau data kalkulasi. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui grafik inversi linear bola homogen
(anomali) di bawah permukaan yaitu :
Untuk mengetahui grafik anomali gravity di bawah permukaan maka digunakan source code pada software matlab seperti pada gambar 1 .
Gambar 1. Code Matlab Inversi Linear Bola Homogen Data Gravity
Sehingga di dapatkan grafik seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Grafik Inversi Linear Bola Homogen (Anomali) di Bawah Permukaan |
B. Data
Kuat Arus Terhadap Tegangan Untuk Inversi Model Garis Dan Parabola
Untuk mendapatkan inversi model garis dan parabola
menggunakan data kuat arus terhadap tegangan. Misalnya
telah dilakukan sebanyak sepuluh kali (N
= 10) pengukuran Kuat Arus (I) dan Tegangan (V). Data observasi yang diperoleh seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Data Kuat Arus (A) Terhadap Tegangan (V)
No |
V |
I |
1 |
8 |
0.25 |
2 |
16 |
25.4 |
3 |
24 |
34.9 |
4 |
32 |
45.8 |
5 |
40 |
50.2 |
6 |
48 |
60.4 |
7 |
56 |
69.2 |
8 |
64 |
75.9 |
9 |
72 |
86.5 |
10 |
80 |
90.8 |
Untuk mendapatkan grafik model garis dan parabola pada satu script maka digunakan source code pada Matlab.
1. Code kuat Arus (I) terhadap Tegangan (V)
Clc
Clear
Close
% Data observasi
v = [8 16 24 32 40 48 56 64 72 80];
i = [0.25 25.4 34.9 45.8
50.2 60.4 69.2 75.9 86.5 90.8];
% Plot data observasi
plot(v,i,'*yellow');
grid;
xlabel('Kuat Arus (A)');
ylabel('Tegangan
(volt)');
title('\fontsize{14}
Variasi Kuat Arus Terhadap Tegangan');
% Membentuk matrik kernel G dan vektor d
n = length(v);
for k = 1:n
G(k,1) = 1;
G(k,2) = v(k);
G(k,3) = v(k).^2;
End
d = i';
2. Code Kuat Arus (A) Terhadap Tegangan (V
% Perhitungan inversi dengan general least-squares
m =
inv(G'*G)*G'*d;
% Plot hasil inversi (berupa garis lurus)
hold
on;
vv =
0:0.5:v(n);
ii =
m(1) + m(2)*vv;
plot(vv,ii);
% Plot hasil inversi (berupa parabola)
hold
on;
vv =
0:0.5:v(n);
ii =
m(1) + m(2)*vv + m(3)*vv.^2;
plot(vv,ii);
Dengan menggunakan source code tersebut maka di dapatkan grafik hasil inversi
perubahan kuat arus terhadap tegangan seperti berikut :
Gambar 4. Grafik Hasil Inversi Model Garis Dan
Parabola Pada Perubahan Kuat Arus Terhadap
Tegangan
Pada hasil
inversi data observasi perubahan suhu terhadap kedalaman tanda titik kuning
adalah data observasi sementara kurva biru adalah kurva hasil inversi. Grafik
gambar 4 dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kuat arus yang diberikan maka
semakin tinggi nilai tegangan yang di dapatkan. Untuk melihat regresi pada
suatu grafik apabila regresinya semakin jauh maka data dan modelnya semakin
tidak cocok begitu juga sebaliknya, apabila jarak antara garis dengan sebaran
data berimpit maka data dan modelnya semakin cocok.
Sehingga dapat disimpulkan proses
inversi merupakan suatu proses pengolahan data lapangan yang melibatkan teknik
penyelesaian matematika dan statistik untuk mendapatkan informasi yang berguna
mengenai distribusi
sifat fisis bawah permukaan. Di
dalam proses inversi, kita melakukan analisis terhadap data lapangan dengan
cara melakukan curve fitting (pencocokan kurva) antara model matematika dan
data lapangan. Tujuan dari proses inversi adalah untuk mengestimasi parameter
fisis batuan yang tidak diketahui sebelumnya (unknown parameter).
0 Response to "PINSIP DASAR PEMODELAN INVERSI SERTA INVERSI MODEL GARIS DAN PARABOLA"
Posting Komentar