SESAR SUMATERA
Ratusan
Kata Yang Menggambarkan Sesar Sumatera
Indonesia merupakan
Negara dengan beragam pulau, salah satunya pulau Sumatera. Pulau yang sering mengalami
getaran atau guncangan karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar atau bawah permukaan bumi yang disebut dengan Gempa Bumi. Hal ini
disebabkan karena daerah Sumatera berada pada zona subduksi pertemuan dua
lempeng besar. Pulau Sumatera berada pada zona subduksi, jalur Sesar Aktif Mentawai
dan Sesar Aktif Sumatera, sehingga pulau sumatera dikenal dengan salah satu
pulau yang sering terjadi bencana gempa bumi yang diakibatkan karena ada aktivitas
vulkanik ataupun pergerakan lempeng.
Sesar utama pulau Sumatera
tidaklah satu garis memanjang, melainkan dibagi dalam beberapa segmen utama. Sesar
Sumatera terbagi menjadi 19 segmen yang terbentang di sepanjang Pulau Sumatera
dari Teluk Semangko di Lampung hingga Banda Aceh. Pulau Sumatera memiliki
luas terbesar ke enam di dunia. Pulau
sumatera membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa.
Pulau Sumatera tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat didominasi oleh
keberadaan lempeng samudera, sedang sebelah timur didominasi oleh keberadaan
lempeng benua.
Wilayah yang rawan
gempa dan tanah longsor merupakan daerah-daerah yang berada di sepanjang
patahan yang disebabkan karena tingginya aktivitas kegempaan dan kegunungapian
yang tinggi. Banda Aceh sendiri merupakan suatu dataran hasil amblesan sejak
Pliosen, hingga terbentuk sebuah graben. Dataran yang terbentuk tersusun oleh
batuan sedimen, yang berpengaruh besar jika terjadi gempa bumi di sekitarnya. Patahan
terjadi dikarenakan adanya pergeseran lapisan bumi dari kondisi normalnya.
Artinya, kulit bumi mengalami pergerakan, ada yang gerakannya berhenti disebut
Patahan tidak aktif, tetapi ada gerakannya terus berlangsung, patahan jenis ini disebut patahan aktif.
Pulau Sumatera memiliki
subduksi aktif dan patahan yang menyebabkan munculnya Bukit Barisan dengan
jalur vulkanik di tengahnya, serta sesar aktif ’The Great Sumatera Fault’ yang membelah Pulau Sumatera mulai dari
Teluk Semangko hingga Banda Aceh. Sepanjang Bukit Barisan berderet-deret lembah
yang lurus memanjang, seperti lembah Semangko (Teluk Semangko di Lampung),
Lembah Kepahiang, Ketahun, Kerinci, Muara Labuh, Singkarak Maninjau, Rokan
Kiri, Gadis, Angkola, Alas, Tangse, dan Aceh. Lembah-lembah ini merupakan zona
lemah Patahan Besar Sumatera, di mana kulit bumi mengalami retakan, dan satu
sisi dengan sisi lainnya bergerak horizontal.
Subduksi Sumatera
merupakan patahan reverse. Jika sudut
dip sangat landai, patahan reverse ini sering disebut sebagai patahan thrust. Patahan reverse adalah patahan
dip-slip dimana bongkahan paling atas di atas bidang patahan bergerak naik di
atas bongkahan di bawahnya. Patahan jenis ini biasanya terjadi di daerah
tertekan, yakni di daerah pertemuan lempeng yang salah satu lempeng ditujam
oleh lempeng lainnya. Zona patahan Sumatera mengandung batuan-batuan vulkanik
asam, aliran tufa pasir dan tufa berbatu apung. Hal ini disebabkan
patahan-patahan ini terletak di daerah orogen dan besar kemungkinan batuan asam
lelehan ini bersumber dari batu granit yang terletak di bawahnya.
Pusat gempa di Patahan
Sumatera pada umumnya dangkal dan dekat dengan permukiman. Patahan selalu menyimpan
energi yang besar apabila suatu saat energi tersebut dilepaskan maka akan
menimbulkan gempa bumi. Apabila pelepasan energi tersebut secara tiba-tiba sekaligus
maka akan menimbulkan bahaya yang sangat besar, karena akan menimbulkan gempa
yang dahsyat. Apalagi gempa bumi di zona patahan selalu disertai gerakan
horizontal yang menyebabkan retaknya tanah maka dapat merobohkan bangunan di
atasnya, akan tetapi kalau energi tersebut dilepas sedikit demi sedikit maka
gempa yang ditimbulkan tidak terlalu berbahaya, bahkan kadang tidak dirasakan
oleh manusia kecuali hanya tercatat oleh alat seismograf. Topografi di
sepanjang zona patahan yang dikelilingi oleh Bukit Barisan juga bisa memicu
tanah longsor. Adapun lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik semakin
memperkuat efek guncangan gempa.
Jalur sesar Sumatera
diketahui tidak hanya terbentuk di daratan, tetapi juga hingga ke perairan
Selat Sunda. Jarak ujung patahan yang ada sekitar 50 kilometer dari teluk
semangko. Gempa-gempa yang berhubungan dengan zona patahan Sumatera merupakan
gempa-gempa yang berkekuatan sedang hingga kuat dengan potensi kedalaman
dangkal, kurang dari 20 km. Gempa yang memiliki kekuatan yang kuat dengan
kedalaman yang dangkal dapat mengakibatkan kerusakan yang hebat dan sangat
memungkinkan terjadinya bencana ikutan berupa tanah longsor, hal ini akan
menambah risiko kerugian yang dapat diakibatkan oleh gempa bumi pada wilayah
tersebut.
Di zona subduksi,
kekuatan gempa maksimumnya lebih dari 8 SR, bahkan sampai 9,3 SR seperti gempa
Aceh, dengan periode ulang (siklus gempa) yang lebih panjang, hingga ratusan
tahun. Sementara di Patahan Sumatera kekuatan maksimumnya tak lebih dari 8 SR
(dalam sejarah yang paling besar hanya 7,7 SR), tetapi kejadian gempa relatif
lebih sering. Ancaman bencana dari Mentawai megathrust,
selain itu guncangannya juga bisa menimbulkan tsunami. Karena letaknya di
daratan dan banyak melewati wilayah populasi padat, guncangannya bisa sangat
mematikan walau kekuatannya tidak mencapai 8 SR.
Dampak negatif dari
adanya patahan seperti di daerah pegunungan yang reliefnya kasar sehingga tidak
bisa dijadikan sara untuk pemukiman, rawan terjadinya gempa bumi, baik gempa
tektonik maupun gempa vulkanik dan juga dapat menyebabkan longsor. Akan tetapi Keberadaan
Patahan tidak selalu membawa dampak negatif sebagai penyebab bencana gempa, akan
tetapi di dalam bumi patahan bermanfaat dalam proses pembentukan cebakan atau
perangkap hidrokarbon baik minyak bumi maupun gas bumi. Demikian juga struktur patahan sangat penting sebagai jalan
lewatnya magma apabila magma yang kaya dengan mineral berharga. Mineral dari
dalam lapisan bumi kemudian terangkat ke atas sehingga banyak galian tambang
yang dihasilkan. Mineral membentuk mineralisasi mineral-mineral logam berharga
seperti emas, perak, tembaga, besi dan sebagainya.
0 Response to "SESAR SUMATERA"
Posting Komentar